Halaman
45
Bahasa Indonesia
Pada pelajaran sebelumnya, kamu sudah belajar tentang prosedur. Ternyata
mudah bukan mempelajari teks prosedur itu? Saat ini kamu akan belajar teks
eksplanasi. Pernahkah kamu mendengar istilah eksplanasi? Teks eksplanasi
merupakan sebuah karangan yang berisi penjelasan-penjelasan lengkap
mengenai suatu topik yang berhubungan dengan berbagai fenomena, baik
fenomena alam maupun sosial yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Teks ini
bertujuan untuk memberikan informasi sejelas-jelasnya kepada pembaca agar
paham atau mengerti tentang suatu fenomena yang terjadi.
Mempelajari
Teks Eksplanasi
Sumber: www. beritasatu.com
Gambar 2.1 Siswa Indonesia rebut perunggu Olimpiade Matematika di Thailand.
Bab II
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
46
Untuk membekali kemampuanmu, pada bab ini kamu akan belajar:
1.
m
engidentifikasi informasi dalam teks eksplanasi;
2.
m
engonstruksi informasi dalam teks eksplanasi;
3.
m
enganalisis struktur dan kebahasaan teks eksplanasi; dan
4.
m
engembangkan teks eksplanasi dengan memperhatikan struktur dan
kebahasaan.
Untuk membantu kamu dalam mempelajari dan mengembangkan teks
eksplanasi, pelajari peta konsep di bawah ini dengan saksama!
Mempelajari
Teks Eksplanasi
Memahami informasi berupa
pengetahuan dan urutan
kejadian dari yang didengar
atau dibaca.
Menemukan makna tersirat
dalam teks eksplanasi secara
lisan dan tulis.
Mengidentifikasi
informasi dalam
teks ekplanasi
lisan dan tulis.
Mengonstruksi
informasi dalam
teks eksplanasi.
Menyusun bagian-bagian
pokok teks eksplanasi.
Menyajikan hasil teks
eksplanasi.
Menganalisis
struktur dan
kebahasaan
teks eksplanasi.
Mengidentifikasi struktur
teks eksplanasi.
Menelaah kebahasaan teks
eksplanasi.
Memproduksi teks
eksplanasi dengan
memperhatikan
struktur dan
kebahasaan.
Menentukan pola
pengembangan dalam
menulis teks eksplanasi.
Menulis teks eksplanasi
berdasarkan struktur dan
kebahasaan.
47
Bahasa Indonesia
A. Mengidentifikasi Informasi dalam Teks Eksplanasi
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1.
m
emahami informasi berupa pengetahuan dan urutan
kejadian dari yang didengar atau dibaca;
2.
m
enemukan gagasan umum dan fakta penting dalam teks
eksplanasi.
Pernahkah kamu mendengar atau membaca informasi mengenai
fenomena atau peristiwa yang terjadi di lingkunganmu? Fenomena atau
peristiwa tersebut, seperti hujan deras, gempa bumi, angin puting beliung,
dan yang lainnya. Selain itu, kita sering pula mendengar peristiwa-peristiwa
yang terkait dengan masalah sosial dan budaya, misalnya seorang siswa
SMA yang berhasil menjuarai lomba penelitian remaja, lomba salah satu
jenis olahraga, atau siswa SMK yang berhasil menciptakan alat pendeteksi
gempa bumi. Mungkin juga, kamu membaca peristiwa politik dan ekonomi,
misalnya tentang pemilihan kepala daerah yang dilakukan secara serentak
atau tentang investasi asing yang mulai merambah ke daerah-daerah.
Informasi tentang peristiwa atau fenomena tersebut disajikan dalam jenis
teks eksplanasi.
Kegiatan 1
Memahami Informasi dalam Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi dapat disamakan dengan teks yang menceritakan
prosedur atau proses terjadinya fenomena. Dengan teks tersebut, pembaca
dapat memperoleh pemahaman mengenai latar belakang terjadinya
fenomena secara jelas dan logis. Teks eksplanasi menggunakan banyak
fakta dan pernyataan-pernyataan yang memiliki hubungan sebab akibat
(kausalitas). Namun, sebab-sebab ataupun akibat-akibat itu berupa
sekumpulan fakta menurut penulisnya.
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
48
Perhatikan contoh teks berikut ini!
Demonstrasi Massa
A
khir-akhir ini demonstrasi kerap terjadi hampir setiap waktu dan
terjadi di berbagai tempat. Bahkan, demonstrasi sudah menjadi fenomena
yang lumrah di tengah-tengah masyarakat kita. Menanggapi fenomena
tersebut, seorang kepala daerah menyatakan bahwa penyebab demonstrasi
dan anarkisme tidak lain adalah faktor laparnya masyarakat. Lantas ia
mencontohkan rakyat Malaysia dan Brunei yang
adem ayem
, lantaran
kesejahteraan mereka terpenuhi maka demonstrasi di negara-negara itu
jarang terjadi.
Tentu saja komentar tersebut menyulut reaksi para mahasiswa. Mereka
memprotes dan meminta sang bupati mencabut kembali pernyataannya.
Para mahasiswa tidak terima dan tidak merasa memiliki motif serendah
itu. Mereka berpendirian bahwa demonstrasi yang biasa mereka lakukan
murni untuk memperjuangkan kebenaran dan melawan kemungkaran
yang terjadi di hadapannya.
Persoalannya kemudian, pendapat manakah yang benar; sang bupati
atau pihak mahasiswa ataupun komponen-komponen masyarakat lainnya?
Barangkali logika sang bupati dikaitkan dengan kebiasaan bayi atau anak
Sumber: www. samuelhenry.net
Gambar 2.2 Para mahasiswa berdemo di Gedung MPR Jakarta pada tahun 1998.
49
Bahasa Indonesia
kecil yang memang begitu adanya. Kalau seorang bayi merasa lapar, ia
akan
ngamuk
: menangis dan meronta-ronta. Namun, apabila logika sang
bupati dibawa pada konteks yang lebih luas, jelaslah tidak relevan, misalnya
membandingkan dengan kondisi rakyat di Malaysia ataupun Brunei yang
adem-ayem
, tidak seperti halnya rakyat Indonesia yang gampangan.
Demonstrasi massa tidak selalu disebabkan oleh urusan perut, bahkan
banyak peristiwa yang sama sekali tidak didasari oleh motif itu. Dalam
kaitannya dengan kebutuhan manusia, Abraham Maslow membaginya
ke dalam beberapa tingkatan. Kebutuhan yang paling mendasar adalah
makan dan minum. Sementara itu, yang paling puncak adalah kebutuhan
akan aktualisasi diri.
Namun demikian, pada umumnya demonstrasi massa justru lebih
didasari oleh kebutuhan tingkatan akhir itu. Masyarakat berdemonstrasi
karena membutuhkan pengakuan dari pemerintah ataupun pihak-pihak
lain agar hak-hak dan eksistensi mereka diakui. Karena merasa dibiarkan,
hak-haknya diingkari, bahkan dinistakan, kemudian mereka berusaha
untuk menunjukkan jati dirinya dengan cara berdemonstrasi.
Banyak fakta dapat membuktikannya. Demonstrasi massa pada awal-
awal reformasi di negeri ini pada tahun 1997
–
1998, bukan dilakukan oleh
rakyat miskin ataupun orang-orang lapar. Justru hal itu dilakukan oleh
warga dari kalangan menengah ke atas, dalam hal ini adalah mahasiswa
dan golongan intelektual. Belum lagi kalau merujuk pada kasus-kasus yang
terjadi di luar negeri. Dalam beragam skala (besar atau kecil), demonstrasi
bukan hal aneh lagi bagi negara-negara Eropa. Demonstrasi yang mereka
lakukan sudah tentu tidak didorong oleh kondisi perut yang lapar karena
mereka pada umumnya dalam kondisi yang sangat makmur.
Perbandingan yang cukup kontras dengan melihat peristiwa terbaru
di Korea Utara. Kondisi sosial ekonomi warga negaranya sangat jauh
terbelakang. Kemiskinan menjadi pemandangan umum hampir melanda
di seluruh pelosok negeri. Akan tetapi, ketika Kim Jong-Il, pimpinannya itu
meninggal, tak ada upaya penggulingan kekuasaan ataupun demonstrasi
untuk menuntut perubahan politik di negerinya. Padahal peluang untuk
itu lebih terbuka. Justru yang terjadi kemudian hampir seluruh warganya
menunduk hidmat, mengantar jenazah pimpinannya ke liang lahat.
Demikian pula jika kita melihat kembali kondisi masyarakat di negara
tersebut. Kemiskinan sangat akrab di pinggiran kota dan di sudut-sudut desa
di berbagai pelosok. Akan tetapi, mereka jarang melakukan demonstrasi:
hanya satu-dua peristiwa. Justru yang jauh lebih getol melakukan hal itu
adalah warga yang tinggal pusat-pusat kota, yang secara umum mereka
lebih makmur.
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
50
Dengan fakta semacam itu, nyatalah bahwa kemiskinan bukanlah
penyebab utama untuk terjadinya gelombang demonstrasi. Akan tetapi,
fenomena tersebut lebih disebabkan oleh kemampuan berpikir kritis dari
warga masyarakat. Mereka tahu akan hak-haknya, mengerti pula bahwa di
sekitarnya telah terjadi pelanggaran dan kesewenang-wenangan. Mereka
kemudian melakukan protes dan menyampaikan sejumlah tuntutan.
Apabila faktor-faktor itu tidak ada di dalam diri mereka, apa pun yang
terjadi di sekitarnya, mereka akan seperti kerbau dicocok hidung: manggut-
manggut dan berkata “ya” pada apa pun tindakan dari pimpinannya
meskipun menyimpang, dan bahkan menzalimi mereka sendiri.
(Sumber: Kosasih)
Teks di atas terdiri atas paragraf-paragraf yang merupakan paparan
tentang akibat dan sebab maraknya demonstrasi di tengah-tengah
masyarakat. Teks itu pun dapat dikelompokkan sebagai teks eksplanasi.
Dari teks semacam itu diharapkan para pembaca dapat memahami proses
berlangsungnya suatu peristiwa yang bersifat kausalitas dengan sejelas-
jelasnya.
Dalam teks eksplanasi, penulis menggunakan banyak fakta yang
fungsinya sebagai penyebab atau akibat terjadinya suatu peristiwa. Bahkan,
dapat dikatakan bahwa teks eksplanasi hampir semuanya berupa fakta.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan kembali paragraf keenam dan ketujuh di
atas. Paragraf tersebut dibentuk oleh empat buah kalimat yang semuanya
berupa fakta.
Kalimat
Keterangan
1.
Kondisi sosial ekonomi w
arga negaranya
sangat jauh terbelakang. Kemiskinan menjadi
pemandangan umum hampir melanda di seluruh
pelosok negeri. Akan tetapi, ketika Kim Jong-
Il, pimpinannya itu meninggal, tak ada upaya
penggulingan kekuasaan ataupun demonstrasi
untuk menuntut perubahan politik di negerinya.
Padahal peluang untuk itu lebih terbuka. Justru
yang terjadi kemudian hampir seluruh warganya
menunduk khidmat, mengantar jenazah
pimpinannya ke liang lahat.
Fakta
51
Bahasa Indonesia
Kalimat
Keterangan
2.
Juga apabila kembali meliha
t kondisi warga di
negeri ini. Kemiskinan sangat akrab di pinggiran
kota dan di sudut-sudut desa di berbagai
pelosok. Akan tetapi, mereka jarang melakukan
demonstrasi: hanya satu-dua peristiwa. Justru
yang jauh lebih getol melakukan hal itu adalah
warga yang tinggal pusat-pusat kota, yang secara
umum mereka lebih makmur.
Fakta
Perhatikan pula contoh lainnya di bawah ini!
Kalau memang sudah terkena anemia, jenis-jenis asupan alamiah
seperti dari makanan, sudah tak praktis lagi. Ini disebabkan, makanan
berzat besi perlu dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dan itu tak
memungkinkan. Makanya, asupan zat besi perlu ditambahkan sampai
anemianya terkoreksi. Biasanya, mereka merasa sehat kembali setelah
satu atau dua hari berikutnya jika mengonsumsi asupan zat besi.
Namun, itu menghilangkan gejalanya saja. Padahal, penyakitnya masih
ada sewaktu-waktu bisa muncul kembali. Oleh karena itu, agar anemia
terkoreksi, dibutuhkan zat besi yang cukup sebagai cadangan di dalam
tubuh. Cadangan zat besi itu berguna untuk mengganti sel darah merah
yang hilang. Biasanya, asupan itu terus dikonsumsi selama satu
–
tiga
bulan sampai anemianya terkoreksi betul.
Teks di atas juga tergolong ke dalam bentuk teks eksplanasi. Di dalamnya
tergambar suatu paparan proses. Teks tersebut memaparkan secara
kausalitas tentang proses penyembuhan penyakit anemia. Pembacanya
pun memperoleh pemahaman yang sangat jelas tentang cara-cara
penyembuhan penyakit itu. Dengan contoh di atas, teks yang menjelaskan
suatu proses, urutan kegiatan yang bersifat kausalitas, dapat digolongkan
ke dalam teks eksplanasi.
Tu g a s
1.
J
awablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
a.
A
pa yang menjadi dasar jika teks tersebut dinamakan teks eksplanasi?
b.
B
agaimana ciri umum dari teks eksplanasi?
c.
T
eks eksplanasi dibentuk oleh unsur apa saja?
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
52
d.
A
pa yang dimaksud dengan hubungan kausalitas dalam teks
eksplanasi?
e.
A
pa fungsi fakta dalam teks eksplanasi?
2.
B
acalah beberapa teks di bawah ini dengan cermat. Kemudian, tentukan
manakah yang termasuk ke dalam teks eksplanasi. Setelah itu, secara
berkelompok kemukakan alasan-alasannya!
a.
P
ertanian yang dilakukan secara konvensional sudah ketinggalan
zaman. Cara bertani konvensional ini dipandang tidak mampu
meningkatkan produksi dan kualitas pangan jika dilihat dari
tingkat kebutuhan pangan. Untuk mengatasi masalah ini sekarang
sedang dikembangkan bioteknologi yang diharapkan mampu
melipatgandakan produksi pangan sekaligus meningkatkan
kualitasnya.
b.
Sa
tu-satunya bidang pembangunan yang tidak mengalami
imbas krisis ekonomi adalah sektor-sektor di bidang pertanian.
Misalnya, perikanan masih meningkat cukup mengesankan, yaitu
6,65 persen; demikian pula perkebunan, yang meningkat 6,46
persen. Walaupun terkena kebakaran sepanjang tahun, sektor
kehutanan masih tumbuh 2,95 persen. Secara umum, kontribusi
dari sektor-sektor pertanian terhadap produk domestik bruto
(PDB) meningkat dari 18,07 persen menjadi 18,04 persen. Padahal
selama 30 tahun terakhir, pangsa sektor pertanian merosot dari
tahun ke tahun.
c.
S
ejak sekolah dasar aku dididik mandiri oleh ibuku. Pada saat aku
berusia sebelas tahun ibuku mendidik aku supaya bisa mencari
uang sendiri memenuhi kebutuhan sekolahku. Setiap berangkat
sekolah ibuku menyertakan bermacam-macam buah satu tas
untuk dijual di sekolah. Aku melakukannya dengan senang hati.
Lama-kelamaan ibuku menyuruhku untuk membeli dan menjual
sendiri tanpa harus dibantu siapa pun. Kegiatan semacam itu aku
lakukan sampai sekarang meskipun aku sudah sekolah di SMA
dengan barang-barang dagangan yang berbeda. Sekarang aku
menjual pakaian dari mutu berkualitas rendah sampai dengan
berkualitas tinggi. Yang paling mengesankan bagiku, sejak dulu
sampai sekarang masih tetap ada pembeli setiaku.
53
Bahasa Indonesia
d.
P
ohon anggur, di samping buahnya yang digunakan untuk
pembuatan minuman, daunnya pun dapat digunakan sebagai
bahan untuk pembersih wajah. Caranya, ambillah daun anggur
secukupnya. Lalu, tumbuk sampai halus. Masaklah hasil tumbukan
itu dengan air secukupnya dan tunggu sampai mendidih. Setelah
itu, ramuan tersebut kita dinginkan dan setelah dingin baru kita
gunakan untuk
membersihkan wajah. Insyaallah, kulit wajah kita
akan kelihatan bersih dan berseri-seri.
e.
P
ada masa lalu bila seseorang ingin menabung atau mengambil
uang di bank, harus datang ke bank tersebut dengan memenuhi
segala persyaratannya. Demikian juga bila seorang nasabah mau
mentransfer dana ke rekening lain, harus datang ke bank tersebut
dengan memenuhi segala persyaratannya. Segala transaksi harus
dilakukan di tempat bank itu berada. Sekarang, para nasabah bank
dipermudah dengan teknik layanan baru. Bila mau mengadakan
transaksi mulai dari menabung, mengambil uang, mengecek saldo
akhir hingga bayar rekening telepon, dan lain-lain dapat dilakukan
dari jarak jauh tinggal tekan tombol. Telebanking merupakan
inovasi baru untuk mempermudah para nasabah melakukan
berbagai kegiatan transaksi perbankan.
Tabel Identifikasi
Teks
Jawaban
Alasan
Ya
Bukan
a.
b.
c.
d.
e.
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
54
3.
Sa
makanlah jawaban dan alasan-alasan kelompokmu dengan kelompok
yang lain. Kemudian, rumuskanlah simpulan dari setiap jawaban/
alasan-alasan yang dikemukakan oleh semua kelompok!
Teks
Simpulan
a
b
c
d
e
Kegiatan 2
Menemukan Gagasan Umum dan Fakta Penting dalam Teks Eksplanasi
Perhatikanlah cuplikan teks berikut.
Dampak merebaknya penyebaran virus sindrom pernapasan akut
parah (
Severe Acute Respiratory Sindrome
/SARS) dari negeri Jiran,
Singapura, mulai mengancam bisnis perhotelan di Batam. Jumlah tamu,
baik dari luar negeri maupun dalam negeri merosot hingga tingkat
hunian hotel di Batam berkurang hingga sepuluh persen. Demikian kata
Public Relation Manager Goodway
Hotel Puri Garden, Budi Purnomo
dan kata pengusaha Novotel Hotel, Anas, ketika dihubungi
Kompas
di
Batam.
Ga
gasan umum teks tersebut adalah tentang “dampak penyebaran
virus SARS terhadap bisnis perhotelan”. Teks tersebut menjelaskan dampak
penyebaran virus terhadap kondisi perhotelan, yakni berupa merosotnya
tingkat hunian hotel yang ada Batam. Teks itu pun tergolong ke dalam
jenis eksplanasi, yakni teks yang memaparkan proses terjadinya suatu
fenomena atau kejadian dengan sejelas-jelasnya. Di dalam teks tersebut
juga terkandung sebuah gagasan umum (ide pokok), yakni dampaknya
penyebaran virus SARS. Gagasan umum tersebut terdapat pada bagian awal
paragraf. Oleh karena itu, cuplikan teks tersebut dapat pula digolongkan ke
dalam jenis paragraf deduktif.
55
Bahasa Indonesia
Perhatikan pula teks berikut.
Sesudah pengakuan kedaulatan pada tanggal 27 Desember 1949,
bangsa Indonesia menanggung beban ekonomi dan keuangan. Sebagai
akibat ketentuan-ketentuan hasil KMB (Konferensi Meja Bundar),
Indonesia harus menanggung beban utang luar negeri dan dalam negeri.
Padahal struktur ekonomi Indonesia pada waktu itu masih tergantung
kepada beberapa jenis perkebunan. Situasi politik yang tidak stabil
semakin meningkatkan pengeluaran negara. Akibatnya, anggaran
pemerintah menjadi defisit.
Teks di atas juga bersifat eksplanatif. Gagasan umumnya tentang beban
keuangan pemerintah di tahun 1949 (yang begitu berat). Gagasan umum
itu terletak pada bagian awal paragraf. Dengan demikian, cuplikan tersebut
pun dapat digolongkan ke dalam paragraf deduktif.
Selain itu, mungkin pula sebuah paragraf dalam teks eksplanasi bersifat
induktif ataupun campuran. Akan tetapi, yang dapat ditemukan, paragraf-
paragraf di dalam teks eksplanasi pada umumnya bersifat deduktif, yakni
gagasan umumnya terletak pada bagian awal paragraf.
Tu g a s
1.
A
pa saja bukti bahwa semua teks di bawah ini berbentuk eksplanasi?
Apa pula gagasan umum serta fakta penting di dalam teks tersebut?
a.
P
ertumbuhan dimulai dari kecambah. Struktur awal yang muncul
berupa radikula atau akar primer. Hal ini menunjukkan bahwa
yang pertama kali dibutuhkan kecambah adalah air dan kebutuhan
untuk melekat pada tanah. Akar primer akan tumbuh secara lateral,
membentuk akar sekunder, dan selanjutnya tumbuhlah cabang-
cabang menjadi suatu sistem akar.
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
56
b.
P
ercabangan suatu bahasa proto menjadi dua bahasa baru atau lebih,
serta tiap-tiap bahasa baru itu dapat bercabang pula dan seterusnya,
dapat disamakan dengan percabangan sebatang pohon. Pada suatu
waktu batang pohon tadi mengeluarkan cabang-cabang baru, lalu
tiap cabang bertunas dan bertumbuh menjadi cabang-cabang baru.
Cabang-cabang yang baru ini kemudian mengeluarkan ranting-
ranting yang baru. Demikian seterusnya. Begitu pula percabangan
pada bahasa.
Teks
Bukti sebagai Eksplanasi
Gagasan
Umum
Fakta Penting
1.
2.
2.
L
akukanlah silang baca dengan salah seorang teman untuk saling
memberikan penilaian/tanggapan terhadap hasil kerjamu itu,
gunakanlah format penilaian seperti berikut.
Aspek
Bobot
Skor
Keterangan
a.
Ketepatan isi jawaban
40
b.
Kelengkapan unsur jawaban
40
c.
Kebakuan berbahasa
20
Jumlah
B. Mengonstruksi Informasi dalam Teks Eksplanasi
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1.
m
enyusun bagian-bagian pokok teks eksplanasi;
2.
m
enyajikan hasil teks eksplanasi.
Pada pembahasan sebelumnya, kamu telah memahami bagaimana
mengenali teks eksplanasi yang memuat pengetahuan dan urutan
kejadiannya. Pada pembahasan ini, kamu harus mampu menyusun dan
menyajikan teks eksplanasi.
57
Bahasa Indonesia
Kegiatan 1
Menyusun Bagian-Bagian Pokok Teks Eksplanasi
Sebenarnya tidak ada perbedaan istilah antara struktur teks eksplanasi
dengan bagian-bagian pokok teks eksplanasi. Kita ingat kembali ciri-ciri
teks eksplanasi.
1.
S
trukturnya terdiri atas pernyataan umum (gambaran awal tentang
apa yang disampaikan), deretan penjelas (inti penjelasan apa yang
disampaikan), dan interpretasi (pandangan atau simpulan).
2.
M
emuat informasi berdasarkan fakta (faktual).
3.
F
aktualnya memuat informasi yang bersifat keilmuan, misalnya tentang
sains.
Jadi, bagian-bagian teks eksplanasi adalah pernyataan umum, deretan
penjelas, dan interpretasi.
Perhatikan contoh berikut!
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan
yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana, banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang
luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi,
yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam
siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di
permukaan bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan
tingkat peresapan air ke dalam tanah. Air hujan sampai di permukaan
bumi dan mengalir di permukaan bumi, bergerak menuju ke laut dengan
membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini dimulai di daerah
yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau
perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu, tengah, dan hilir. Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung, atau perbukitan. Lembah sungai sempit
dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai
banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan
aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang
dominan oleh aliran air sungai.
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
58
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan,
kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan
melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi
pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar,
dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir
kasar. Apabila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi
endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati
tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai
lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat
rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok
seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan
alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai
yang meluap sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini
terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir merupakan
peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.
Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam
dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
Paragraf pertama teks di atas merupakan bagian-bagian pernyataan
umum. Paragraf kedua merupakan bagian deretan penjelas, dan paragraf
terakhir merupakan bagian interpretasi.
59
Bahasa Indonesia
Tu g a s
1.
B
acalah teks berikut ini dengan saksama!
Gempa Aceh
Gempa dahsyat pernah terjadi di Aceh, 26 Desember 2004, pada pukul
07.58 WIB. Pusat gempa terletak di sebelah barat Aceh dengan kedalaman
10 km. Bencana ini merupakan gempa bumi terdahsyat dalam kurun
waktu 40 tahun terakhir. Dampak kerusakannya meliputi Aceh, Sumatra
Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India,
Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.
Gempa ini juga mengakibatkan gelombang laut setinggi 9 meter. Bencana
ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Langka,
India, dan Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar.
Kekuatan gempa pada penghujung tahun 2004 itu mencapai 9.0 richter
dengan korban tewas mencapai 283.100, 14.000 orang hilang dan 1,126,900
kehilangan tempat tinggal. Gempa bumi yang disertai gelombang tsunami
itu merupakan bencana yang mengakibatkan kematian terbesar sepanjang
sejarah. Indonesia, Sri Langka, India, dan Thailand merupakan negara
dengan jumlah kematian terbesar.
Di Indonesia, gempa menelan lebih dari 126.000 korban jiwa. Puluhan
gedung hancur oleh gempa utama, terutama di Meulaboh dan Banda Aceh
di ujung Sumatra. Di Banda Aceh, sekitar 50% dari semua bangunan rusak
terkena tsunami. Namun, kebanyakan korban disebabkan oleh tsunami
yang menghantam pantai Barat Aceh dan Sumatra Utara.
Sumber: www.varia.id
Gambar 2.3 Dampak gempa yang terjadi di Aceh (26/12/2004).
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
60
Di Sri Lanka dikonfirmasikan 45.000 korban jiwa jatuh dan lebih dari 1
juta jiwa penduduk negara ini terkena dampak gempa secara langsung. Di
India, termasuk Kepulauan Andaman dan Nicobar diperkirakan menelan
lebih dari 12.000 korban jiwa.
Di Thailand banyak pula wisatawan asing terkena bencana, terutama di
daerah Phuket diperkirakan ada sekitar 4.500 korban jiwa. Bhumi Jensen,
cucu Raja Rama IX atau lebih dikenal dengan nama Bhumibol Adulyadej
juga termasuk salah satu korban. Bhumi Jensen baru berusia 21 tahun.
Bahkan di Somalia, di benua Afrika ribuan kilometer dari Indonesia,
dilaporkan jatuh lebih dari 100 korban jiwa. Akan tetapi, sebagian besar
atau mungkin hampir semua dari mereka adalah para nelayan.
Gempa Bumi dan Tsunami Aceh yang juga menghantam Thailand.
Selain menempati posisi gempa berkekuatan terbesar kedua setelah gempa
Chili 1960 yang mencapai 9.5 skala richter, gempa Aceh menempati
peringkat pertama sebagai gempa dengan waktu (durasi) penyesaran yang
paling lama, yaitu sekitar 10 menit. Gempa ini cukup besar untuk membuat
seluruh bola bumi ikut bergetar.
(Sumber:
wikipedia.org
)
2.
Ik
utilah instruksi di bawah ini!
a.
T
entukanlah mana yang merupakan pernyataan umum, deretan
penjelas, dan interpretasi.
b.
C
arilah kalimat-kalimat yang memuat informasi berdasarkan fakta
(faktual).
Kegiatan 2
Menyajikan Hasil Teks Eksplanasi
Selain menyajikan teks eksplanasi, kamu harus mampu mengomentari
pengerjaan hasil orang lain. Dalam berkomentar bisa dibagi menjadi dua,
yaitu kritik atau penolakan dan dukungan atau pujian.
Perhatikanlah contoh di bawah ini!
1.
N
ah, itulah gara-gara kebiasaan kita membuang sampah di sembarang
tempat. Selokan meluap, akhirnya banjir. Siapa lagi yang menderita
kalau bukan masyarakatnya itu sendiri. Makanya, lain kali kalau
membuang sampah harus di tempat yang benar agar musibah itu tidak
terjadi lagi.
61
Bahasa Indonesia
2.
U
ntungnya gempa itu tidak terjadi pada malam atau dini hari. Kalau
itu yang terjadi siang hari tentu banyak korban. Syukur pula para warga
tidak panik sehingga mereka dapat menyelamatkan diri tanpa ada yang
terluka. Kejadian itu harus menjadi pelajaran bagi kita tentang cara
menghadapi musibah, khususnya gempa.
Contoh di atas merupakan bentuk komentar terhadap isi suatu
teks eksplanasi tentang berlangsungnya atau terjadinya suatu kejadian.
Berdasarkan contoh itu, komentar dalam eksplanasi didefinisikan sebagai
ulasan, tanggapan, atau sambutan (respons) terhadap sesuatu yang
didengar atau dibaca. Dari contoh itu pula, komentar dapat dikelompokkan
ke dalam jenis berikut.
1.
K
ritik atau penolakan, contohnya pernyataan (1),
2.
D
ukungan atau pujian, contohnya pernyataan (2).
Tu g a s
Pada tugas kedua ini, bandingkan teks yang sudah kamu buat dengan
milik teman-teman yang lain. Perbaiki lagi apabila masih dirasa perlu.
Setelah itu, sajikan teks tersebut dengan cara memeragakannya di depan
kelas. Untuk memeragakannya, mintalah bantuan salah seorang temanmu.
Manakah komentar yang sesuai yang langsung berkaitan dengan teks
berjudul “Gempa Aceh” di bawah ini!
1.
P
emerintah seharusnya segera mengatasi keterlambatan bantuan itu,
misalnya dengan mengerahkan helikopter agar bantuan itu bisa segera
sampai kepada para warga.
2.
Di A
ceh, ketika bencana tsunami itu melanda waga di sana, bantuan
datang terlambat sehingga para korban kian bertambah.
3.
B
encana alam semacam gempa memang sering disertai dengan
kerusakan prasarana jalan sehingga bantuan yang diberikan pun
menjadi susah masuk. Oleh karena itu, kita harus memaklumi
keterlambatan bantuan itu.
4.
D
atangnya bantuan tidak sekadar berharap kepada pemerintah.
Masyarakat di sekitarnya pun yang tidak terkena bencana harusnya
cepat tanggap. Begitu pun dengan warga lainnya di seluruh Indonesia,
harus memberikan bantuan agar penderitaan mereka dapat cepat
berakhir.
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
62
5.
S
ekarang musibah terjadi di mana-mana, tidak kenal waktu dan tempat.
Keadaan demikian harus kita antisipasi sejak dini agar tidak memakan
korban yang begitu banyak.
Komentar
Sesuai
Tidak Sesuai
1
2
3
4
5
C. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks
Eksplanasi
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1.
m
engidentifikasi struktur teks eksplanasi;
2.
m
enelaah kebahasaan teks eksplanasi.
Setiap teks memiliki unsur kebahasaan yang berbeda-beda, demikian
pula dengan teks eksplanasi.
Kegiatan 1
Mengidentifikasi Struktur Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi memiliki struktur baku sebagaimana halnya jenis teks
lainnya. Sesuai dengan karakteristik umum dari isinya, teks eksplanasi
dibentuk oleh bagian-bagian berikut.
1.
I
dentifikasi fenomena (
phenomenon identification
), mengidentifikasi
sesuatu yang akan diterangkan. Hal itu bisa terkait dengan fenomena
alam, sosial, budaya, dan fenomena-fenomena lainnya.
2.
P
enggambaran rangkaian kejadian (
explanation sequence
), memerinci
proses kejadian yang relevan dengan fenomena yang diterangkan
sebagai pertanyaan atas
bagaimana
atau mengapa.
a.
R
incian yang berpola atas pertanyaan “bagaimana” akan melahirkan
uraian yang tersusun secara kronologis ataupun gradual. Dalam hal
ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan urutan waktu.
63
Bahasa Indonesia
b.
R
incian yang berpola atas pertanyaan “mengapa” akan melahirkan
uraian yang tersusun secara kausalitas. Dalam hal ini fase-fase
kejadiannya disusun berdasarkan hubungan sebab akibat.
3.
U
lasan (
review
), berupa komentar atau penilaian tentang konsekuensi
atas kejadian yang dipaparkan sebelumnya.
Tu g a s
1.
B
acalah kembali teks yang berjudul “Demonstrasi Massa” di atas.
Secara berkelompok, tentukanlah bagian-bagian dari struktur teks
tersebut. Kemudian, simpulkan pula struktur teks tersebut berdasarkan
kelengkapannya!
Bagian-Bagian Teks
Penunjukan Isi
a.
Identifikasi fenomena
b.
Proses kejadian
c.
Ulasan
Simpulan
....
Bagan 2.1
Struktur teks eksplanasi
Struktur
Teks Eksplanasi
Identifikasi Fenomena
Latar Belakang
Kejadian
Kronologis
Penyebab
Proses Kejadian
Mengomentari
Konsekuensi
Ulasan
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
64
2.
P
resentasikanlah pendapat-pendapat kelompokmu tentang struktur
itu. Kemudian, mintalah teman-teman dari kelompok lain untuk
memberikan penilaian atau tanggapan-tanggapannya berdasarkan
ketepatan, kelangkapan, dan kejelasannya!
Nama
Penanggap
Tanggapan
Ketepatan
Kelengkapan
Kejelasan
Kegiatan 2
Menelaah Kebahasaan Teks Eksplanasi
Berdasarkan kaidah kebahasaan secara umum, teks eksplanasi sama
dengan kaidah pada teks prosedur. Sebagai teks yang berkategori faktual
(nonsastra), teks eksplanasi menggunakan banyak kata yang bermakna
denotatif.
Sebagai teks yang berisi paparan proses, baik itu secara kausalitas
maupun kronologis, teks tersebut menggunakan banyak konjungsi
kausalitas ataupun kronologis.
a.
K
onjungsi kausalitas, antara lain,
sebab, karena, oleh sebab itu, oleh
karena itu, sehingga.
b.
K
onjungsi kronologis (hubungan waktu), seperti
kemudian, lalu, setelah
itu, pada akhirnya.
Teks eksplanasi yang berpola kronologis juga menggunakan banyak
keterangan waktu pada kalimat-kalimatnya.
Berikut contohnya.
Pada bulan keempat
, muka telah kian tampak seperti manusia.
Dalam
bulan kelima
rambut-rambut mulai tumbuh pada kepala.
Selama bulan
keenam
, alis dan bulu mata timbul.
Setelah tujuh bulan,
fetus mirip kulit
orang tua dengan kulit merah berkeriput.
Selama bulan kedelapan dan
kesembilan,
lemak ditimbun di bawah kulit sehingga perlahan-lahan
menghilangkan sebagian keriput pada kulit. Kaki membulat. Kuku keluar
pada ujung-ujung jari. Rambut asli rontok dan terus menjadi sempurna
dan siap dilahirkan.
65
Bahasa Indonesia
Berkenaan dengan kata ganti yang digunakannya, teks eksplanasi
langsung merujuk pada jenis fenomena yang dijelaskannya, yang bukan
berupa persona. Kata ganti yang digunakan untuk fenomenanya itu berupa
kata benda, baik konkret maupun abstrak, seperti
demonstrasi, banjir,
gerhana, embrio, kesenian daerah
; dan bukan kata ganti orang, seperti
ia,
dia, mereka
. Karena objek yang dijelaskannya itu berupa fenomena, tidak
berbentuk personal (
nonhuman participation
), dalam teks eksplanasi itu
pun ditemukan banyak kata kerja pasif. Hal itu seperti kata-kata berikut:
terlihat, terbagi, terwujud, terakhir, dimulai, ditimbun,
dan
dilahirkan.
Di dalam teks itu pun dijumpai banyak kata teknis atau peristilahan,
sesuai dengan topik yang dibahasnya. Apabila topiknya tentang kelahiran,
istilah-istilah biologi yang muncul. Demikian pula apabila topiknya tentang
kesenian daerah, istilah-istilah budaya sering digunakan. Apabila topiknya
tentang fenomena kebaikan BBM, istilah ekonomi dan sosial akan sering
muncul.
Tu g a s
1.
K
erjakanlah secara berkelompok. Untuk berlatih, tulislah masing-
masing lima contoh kalimat yang menggunakan konjungsi kausalitas,
kronologi, dan yang berketerangan waktu. Kamu bisa mengerjakan
tugas ini pada buku kerjamu!
Kaidah Kebahasaan
Contoh Penggunaan
a.
Konjungsi
kausalitas
b.
Konjungsi
kronologis
c.
Ket
erangan waktu
Lakukanlah silang baca dengan kelompok lainnya untuk saling
memberikan penilaian atas ketepatan dan kelengkapannya.
Kelompok
Penilai
Ketepatan
Kelengkapan
Nilai
Keterangan
Nilai
Keterangan
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
66
2.
P
erhatikanlah kembali teks eksplanasi yang telah kamu baca. Secara
berkelompok, lakukanlah penelaahan terhadap kaidah kebahasaan
yang terdapat di dalam teks tersebut. Kemudian, laporkanlah hasil
diskusi kelompokmu di depan kelas untuk mendapatkan tanggapan
dari kelompok lain!
Judul Teks
: ..............................
P
enulis
: ..............................
S
umber
: ..............................
Kaidah Kebahasaan
Kutipan Teks
D. Memproduksi Teks Eksplanasi
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1.
m
enentukan pola pengembangan dalam menulis teks
eksplanasi;
2.
m
enulis teks eksplanasi berdasarkan struktur dan
kebahasaan.
Sebagaimana yang telah dipaparkan terdahulu bahwa teks eksplanasi
adalah teks yang memaparkan suatu proses kejadian dengan sejelas-jelasnya.
Teks eksplanasi banyak menggunakan fakta, baik itu untuk menunjang
alasan ataupun sebab-sebab atas peristiwa yang akan dipaparkan. Luasnya
wasawasan dan pengetahuan kita berkenaan dengan topik yang akan ditulis
juga sangatlah utama. Penulis harus menyiapkan berbagai sumber untuk
dapat mengembangkan topik yang dipilihnya secara mendalam. Kalau
tidak demikian, isi tulisan akan dangkal dan tidak memberikan sesuatu
yang baru bagi pembacanya.
67
Bahasa Indonesia
Kegiatan 1
Menentukan Pola Pengembangan dalam Menulis Teks Eksplanasi
Agar tersaji secara lebih menarik, kita pun perlu mengetahui pola-
pola pengembangannya. Secara umum, pola-pola pengembangan teks
eksplanasi adalah sebagai berikut.
1.
P
ola Pengembangan Sebab Akibat
Pengembangan teks eksplanasi dapat menggunakan pola sebab
akibat. Dalam hal ini
sebab
dapat bertindak sebagai gagasan umum,
sedangkan
akibat
sebagai perincian pengembangannya. Namun
demikian, dapat juga terbalik.
Akibat
dijadikan sebagai gagasan umum,
maka perlu dikemukakan sejumlah
sebab
sebagai perinciannya.
Persoalan sebab akibat sebenarnya sangat dekat hubungannya
dengan proses. Jika disusun untuk mencari hubungan antara bagian-
bagiannya, proses itu dapat disebut proses kausalitas.
Contoh:
Gempa bumi melanda wilayah bagian selatan Daerah Istimewa
Yogyakarta, Sabtu, 27 Mei 2006 pukul 05.54 WIB. Kekuatan gempa
bumi tercatat 6,2 skala Richter pada kedalaman 17,1 km. Pusat gempa
terletak pada posisi ± 25 km barat daya Kota Yogyakarta.
Gempa bumi ini mengakibatkan puluhan orang meninggal.
Beberapa orang luka–luka. Sejumlah bangunan roboh dan
mengalami kerusakan. Selain itu, dilaporkan juga terjadi longsoran
dan kerusakan berat pada permukiman dan bangunan lainnya di
Kabupaten Bantul karena dekat dengan sumber gempa bumi.
2.
P
ola Pengembangan Proses
Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau
perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu
atau perurutan dari suatu kejadian atau peristiwa. Untuk menyusun
sebuah proses, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
a.
M
engetahui perincian-perincian secara menyeluruh.
b.
M
embagi proses tersebut menurut tahap-tahap kejadian.
c.
M
enjelaskan setiap urutan itu ke dalam detail-detail yang tegas
sehingga pembaca dapat melihat seluruh proses itu dengan jelas.
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
68
Contoh:
Pada bulan keempat, muka telah kian tampak seperti manusia.
Dalam bulan kelima rambut-rambut mulai tumbuh pada kepala.
Selama bulan keenam, alis dan bulu mata timbul. Setelah tujuh
bulan, fetus mirip kulit orang tua dengan kulit merah berkeriput.
Selama bulan kedelapan dan kesembilan, lemak ditimbun di bawah
kulit sehingga perlahan-lahan menghilangkan sebagian keriput pada
kulit. Kaki membulat. Kuku keluar pada ujung-ujung jari. Rambut
asli rontok dan fetus menjadi sempurna dan siap dilahirkan.
Tugas 1
1.
C
ermatilah ketiga cuplikan teks di bawah ini!
a.
D
ua puluh tahun lalu, ponsel hanyalah telepon tanpa kabel. Namun
demikian, teknologi berkembang cepat. Kerja sama operator
dengan produsen ponsel serta aliansi dengan perusahaan di bidang
teknologi, membuat ponsel tidak cuma untuk berbicara lisan. Dua
tahun terakhir, kemampuan ponsel melakukan komunikasi data
bertambah banyak. Ponsel generasi kedua ini, tidak hanya bisa
mengirim dan menerima pesan teks SMS (
short message service
).
,
download
nada dering, atau games juga dapat terselenggara
dengan baik.
b.
P
enampung limbah pabrik marmer PT CIM yang terletak di
puncak Gunung Kapur Desa Citatah Kabupaten Bandung jebol.
Akibatnya, 21 rumah di sekitarnya hancur dan rusak berat
diterjang longsoran limbah padat pabrik. Tidak ada korban tewas
dalam musibah itu, tetapi sedikitnya tujuh orang dibawa ke rumah
sakit Cibabat.
c.
A
narkisme massa pada umumnya terjadi akibat sikap kritis
mereka yang tidak mendapat tanggapan secara wajar. Massa
kemudian frustrasi dan marah. Mereka merasa aspirasinya
dilecehkan, tidak dihargai. Dalam kondisi itulah, sikap rasional
bisa melemah. Emosilah yang kemudian lebih berperan. Apalagi
dalam kerumunan massa, emosi mudah menjalar dan tidak
terkendali. Terjadilah akhirnya aksi perusakan yang sesungguhnya
cara tersebut bertentangan dengan sikap kritis itu sendiri.
69
Bahasa Indonesia
Menurutmu, ketiga cuplikan teks tersebut dikembangkan dengan
pola apa? Diskusikan pola topik dari setiap teks tersebut!
Teks
Topik
Pola Pengembangan
a.
b.
c.
2.
S
usunlah kalimat-kalimat di bawah ini sehingga menjadi teks-teks yang
utuh dan padu!
No.
Kalimat-Kalimat
Urutan yang
Benar
1.
a.
K
ayu ramin diimpor oleh pedagang-
pedagang Singapura dari Kalimantan Barat.
b.
Di san
a diolah menjadi perabot rumah
tangga.
c.
T
entu saja harga sudah 7 atau 8 kali lipat
harga di Kalimantan Barat.
d.
Kemudian dik
irim ke Jakarta, dan terkenal
sebagai kayu jati Singapura.
2.
a.
Bahk
an, kalau goyangan atau goncangannya
besar, bumi seakan-akan mau runtuh.
b.
Ketik
a itu, seolah-olah bumi ini bergerak-
gerak, bukan?
c.
G
empa bumi sering diartikan sebagai
getaran atau goncangan yang terjadi pada
permukaan bumi.
d.
Ketik
a terjadi gempa bumi, memang kita
akan merasakan bumi yang kita diami ini
bergetar atau bergoyang-goyang.
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
70
Kegiatan 2
Menulis Teks Eksplanasi Berdasarkan Struktur dan Kebahasaan
Sebagaimana yang telah dipaparkan terdahulu bahwa teks eksplanasi
adalah teks yang memaparkan suatu proses peristiwa dengan sejelas-
jelasnya. Oleh karena itu, jenis teks tersebut lebih sering menggunakan
fakta. Adapun langkah-langkah penyusunannya adalah sebagai berikut.
1.
M
endaftar topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi teks
eksplanasi.
Contoh:
a.
P
aling depan para siswi.
b.
M
emainkan mayoret.
c.
M
elakukan koreografi.
d.
P
ara penonton berjubel.
e.
Diikuti
marching band.
f.
P
elajar menempelkan tulisan hak-hak remaja.
g.
P
elajar berselimut spanduk berisi tanda tangan pelajar.
2.
M
enyusun kerangka teks, yakni dengan menomori topik-topik itu sesuai
dengan struktur baku dari teks ekspalanasi, yang paragraf-paragrafnya
dapat disusun secara kausalitas atau kronologis. Dalam tahap ini, dapat
saja membuat topik yang kita anggap tidak sesuai atau menggantinya
dengan topik yang lain.
Struktur Teks
Eksplanasi
Topik-topik
1. Identifikasi fenomena a) ....
b) ....
c) .... dst.
2. Proses kejadian
a) ....
b) ....
c) .... dst.
3. Ulasan
a) ....
b) ....
c) .... dst.
71
Bahasa Indonesia
Adapun pengembangan paragrafnya, kita dapat menyusun kerangka
seperti berikut.
Contoh:
a.
P
aling depan para siswi yang cantik.
b.
M
emainkan mayoret, melakukan koreografi.
c.
Diikuti
marching band.
d.
P
elajar menempelkan tulisan hak-hak remaja.
e.
P
elajar berselimut spanduk berisi tanda tangan pelajar.
3.
M
engembangkan kerangka yang telah disusun menjadi teks eksplanasi
yang lengkap dan utuh, dengan memperhatikan struktur bakunya:
identifikasi fenomena, proses kejadian, dan ulasan. Dalam tahap ini kita
harus menjadikan topik-topik itu menjadi kalimat yang jelas. Kita pun
dapat saja membuat kalimat yang fungsinya sebagai pengikat, seperti
konjungsi-konjungsi yang biasa digunakan dalam teks eksplanasi
sehingga kalimat-kalimat itu terjalin secara lebih kompak dan padu.
Berikut contoh pengembangan paragraf untuk teks eksplanasi.
Rombongan ini terbagi menjadi beberapa kelompok
. Paling
depan, deretan siswi-siswi imut. Mereka asyik memainkan mayoret,
melakukan koreografi menggunakan benderanya masing-masing.
Kelompok mayoret ini diikuti dengan
marching band
, disusul dengan
sejumlah pelajar yang menempeli tubuh mereka dengan papan
yang bertuliskan hak-hak yang patut dituntut remaja. Rombongan
diakhiri dengan sekelompok pelajar yang berbaris di dalam “selimut”
berbentuk spanduk yang diisi petisi berupa tanda tangan pelajar dari
sejumlah sekolah di Bandung.
Kalimat yang bercetak miring merupakan kalimat tambahan yang
fungsinya sebagai pengikat sekaligus gagasan umum paragraf itu.
4.
M
enyunting teks eksplanasi yang ditulis teman. Tujuannya untuk
mengoreksi kesalahan-kesalahan yang mungkin ada dalam teks itu,
misalnya berkenaan dengan:
a.
i
si teks,
b.
struktur,
c.
ka
idah kebahasaan, dan
d.
ej
aan/tanda bacanya.
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
72
Tu g a s
Lakukan kegiatan berikut!
1.
a.
D
aftarlah topik yang berkaitan dengan kegiatan belajar di
sekolahmu!
b
.
S
usunlah topik-topik secara runtut ke dalam struktur eksplanasi:
iden
tifikasi fenomena, proses kejadian, dan ulasan!
c.
K
embangkanlah kerangka itu menjadi sebuah karangan eksplanasi
den
gan memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan yang benar!
2.
L
akukanlah silang baca dengan salah seorang teman dengan
menggunakan rubrik penilaian berikut!
No.
Aspek
Deskripsi
Ya
Tidak
1.
Ketepatan jenis
teks
Apakah karangan itu
berupa teks eksplanasi?
2.
Struktur teks
Apakah teks itu memuat
identifikasi fenomena,
proses kejadian, dan
ulasan?
3.
Keterpaduan teks
Apakah antara paragraf
satu dengan paragraf
lainnya saling berkaitan?
4.
Kaidah-kadiah
kebahasaan
Apakah tidak ada
kesalahan struktur
kalimat?
5.
Ketepatan
penulisan ejaan
dan tanda baca
Apakah tidak ada
kesalahan dalam
penulisan ejaan dan
tanda baca?